Pages

Wednesday, December 17, 2014

Ketika Bokek Melanda

Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami bokek alias kehabisan uang, terutama pada akhir bulan. Akhir bulan biasanya merupakan masa-masa "paceklik" bagi sebagian orang; dompet kering, pulsa habis, serta hutang disana-sini merupakan sederet romantika kehidupan orang yang sedang bokek. Walau tidak sering, tapi dulu sewaktu masih kuliah saya juga sering mengalaminya. Bukan karena kiriman dari orang tua yang tidak cukup, tapi sering kali saya ceroboh dalam mengatur penggunaan uang. Menggunakan uang tidak pada tempatnya serta diluar dari yang direncanakan akibatnya uang habis sebelum waktunya. Saya yakin anda pun pernah atau mungkin sering mengalaminya. Jika sudah begini apa yang anda lakukan, berhutang pada orang lain atau pasrah saja sambil meratapi penderitaan?

Ukuran bokek memang relatif, tidak sama untuk semua orang. Beberapa orang merasa dirinya bokek ketika uang di sakunya tinggal seratus ribu rupiah, tapi sebagian lagi sudah merasa bokek walaupun masih memiliki uang lebih dari itu. Kebanyakan orang yang sedang bokek tidak mau mengakui dirinya bokek, alasannya sederhana; yaitu malu dan gengsi. Sebenarnya tidak perlu harus malu, jadikanlah bokek sebagai pengalaman untuk menjadi lebih baik dalam mengelola uang.

Ketika bokek saya biasanya lebih sering dirumah, daripada harus keluar rumah disaat tak punya uang lebih baik menghabiskan waktu untuk tidur dan bersantai di rumah, bebas biaya. Setiap selesai melakukan kegiatan di luar rumah saya akan langsung pulang, tidak perlu singgah di tempat-tempat yang berpotensi menguras isi kantong seperti Mall atau yang lainnya. Kebiasaan makan pun berubah, kalau biasanya makan di tempat-tempat yang bisa dibilang cukup mahal maka ketika bokek melanda saya terpaksa makan di tempat yang murah meriah atau di rumah-rumah makan semacam warteg. Kalau biasanya rajin menelepon maka ketika bokek saya akan mengandalkan SMS, lebih parahnya lagi terkadang saya malah meminta di telepon balik. Ketika harus menghadiri suatu acara yang mengharuskan kita membawa bingkisan atau kado saya cukup memberikan ucapan selamat sekaligus beralasan belum menemukan kado yang pas. Itu adalah beberapa kebiasaan saya ketika bokek.

1 comment: